Masukkan Code ini K1-F8443A-B
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com

Cara Memberi Nama Senyawa Kimia

Persenyawaan kimia yang terdiri dari dua unsur/senyawa biner (Binary Compound) logam dan bukan logam

  • Persenyawaan kimia biner terdiri dari atom-atom dari dua macam unsur yang berbeda. Jika yang satu logam, maka unsur lainnya adalah bukan logam

    Nama logam ditulis lebih dahulu, kemudian diikuti oleh nama yang bukan logam

    Untuk logam yang hanya mempunyai satu bentuk oksidasi, nama logam tersebut dalam bahasa Inggris yang sering dipakai

    Nama untuk unsur kedua yang diperoleh dengan cara menambahkan akhiran –ida pada kata tersebut

    Contoh :

    NaCl     Natrium klorida            C4-
    karbida

    SrO    strontium klorida        N3-
    nitrida

    Al2S3     Aluminium sulfida        O2-
    oksida

    Mg3P2    magnesium fosfida        F-
    fluorida

  • Kebanyakan logam, terutama unsur-unsur transisi, banyak dijumpai dalam bentuk lebih dari 1 bentuk oksidasi positif. Dua macam metoda yang digunakan untuk memberi nama senyawa tersebut.
  1. mula-mula digunakan akhiran –i(ic) dan –o(ous) yang digunakan untuk menetukan keadaan oksidasinya yang lebih tinggi atau yang lebih rendah. Jadi bentuk oksidasi +2 dan +3 dari krom ditulis:

    Cr3+     ion kromi        CrCl3    kromi klorida

    Cr2+    ion kromo        CrCl2    kromo klorida

  2. Jika lambang logam berasal dari nama unsur dalam bahasa Latin, maka umumnya tulisan Latin tersebut yang digunakan.

    Contoh : besi mempunyai bentuk oksidasi 2 macam, +2 dan +3,

    Fe2+ (ferros ion-ion fero)    Hg2+ merkuro

    Fe3+ (ferric ion-ion feri)        Hg+ merkuri

    Metoda ini hanya digunakan untuk membedakan antara bentuk oksidasi yang lebih rendah dengan bentuk oksidasi yang lebih tinggi, tidak untuk menetukan oksidasi tersebut yang sebenarnya, yang merupakan kelemahan dari cara ini.

Cara pemberian nama seperti ini disebut Sistem Stock.

Dalam sistem ini, angka Romawi yang sama dengan bentuk oksidasi logam yang ditempatkan di antara tanda kurung setelah nama unsur tersebut dalam bahasa Inggris.

    FeCl2    fero klorida atau besi(II)korida

    FeCl3    feri klorida atau besi(III)klorida

Jika sistem Stock yang dipakai, maka perlu diingat bahwa angaka Romawi merupakan bentuk oksidasi logam (muatan ion logam), maka ion logam tidak perlu ditulis lagi.

    Cu2O     tembaga(II)oksida

    CuO    tembaga (I)oksida

Meskipun sistem stock lebih disukai pada masa sekarang, sistem yang lebih tua tetap perlu dipahami. Sebagai contoh, jika pada suatu percobaan dibutuhkan besi(III)klorida, maka sering dijumpai botol berlabel feri klorida.


 

Senyawa yang mengandung ion dari dua komponen nonlogam (binary compound)

  • Untuk memberi nama senyawa yang mengandung dua komponen yang terdiri dari dua nonlogam (binary compound), maka dipakai sistem ketiga dari nomenklatur. Sistem ini menggunakan awalan dalam bahasa Yunani untuk menunjukkan jumlah atom setiap macam unsur dalam satu molekul zat.

    di-    : dua        heksa-     : enam        deka-    : sepuluh

    tri-    : tiga        hepta-     : tujuh

    tetra-    : empat    okta-     : delapan

    penta-    : lima        nona-     : sembilan

  • Dalam memberi nama suatu senyawa, unsur pertama dalam formula (rumus kimia) diberi nama bahasa Indonesia (Inggris). Unsur kedua ditunjukkan dengan menambahkan akhiran-ida
    (ide)

    N2O4    dinitrogen tetroxide (dinitrogen dioksida)

    S2Cl2    disulfur dichloride (disulfur diklorida)

    PCl3    phosphorus trichloride (fosfor triklorida)

  • Dalam beberapa contoh, awalan –mono berarti satu, dapat digunakan jika dibutuhkan untuk menghindari keragu-raguan

    CO2     carbon dioxide (karbon dioksida)

    CO    carbon monoxide (karbon monoksida)


     

Senyawa yang mengandung ion yang terdiri dari atom yang banyak (polyatomics ions)

        Na2CO3        sodium karbonat (natrium karbonat)

        Ca(C2H3O2)2    calcium acetat (kalsium asetat)

        Ba(OH)2    barium hydroxide (barium hiroksida)

Sistem Stock lebih baik digunakan untuk logam yang dapat membentuk lebih dari satu ion positif

Sistem Stock        Sistem Lama

MnSO4        mangan(II)sulfat    mangano sulfat

Fe2(C2O4)3    besi(II)oksalat        feri oksalat


 

Asam yang terdiri dari dua komponen (Binary Acids)

        HF    hydrofluoric acid (asam hidrofluorida)

        H2S    hydrofsulfuric acid (asam hidrosulfida)

    Jika suatu asam bereaksi dengan ion hidroksida (reaksi ini disebut netralisasi), maka terbentuk suatu senyawa ion,

        NaOH + HCl → H2O + NaCl

Suatu senyawa yang mengandung ion, misalanya NaCl disebut garam. Kata garam tidak hanya untuk natrium klorida, meskipun nama ini biasa digunakan di rumah tangga untuk NaCl. Dalam ilmu kimia istilah garam digunkan untuk setiap senyawa berbentuk ion yang tidak mengandung ion oksida atau ion hidroksida.

Perhatikan bahwa garam dibentuk dari asam hidro yang mengandung anion yang terdiri dari satu atom yang diakhiri dengan akhiran –ide (ida)

Asam Okso

Asam okso adalah asam yang mengandung hidrogen, oksigen dan paling sedikit satu unsur lainnya (biasanya non logam). Contoh: H2SO4 (asam sulfat)

Sering dijumpai, suatu elemen dapat membentuk lebih dari satu asam okso. Contoh : Belerang, membentuk 2 asam H2SO4 dan H2SO3, yang berbeda dalam bentuk oksidanya (+6 dalam H2SO4 dan +4 dalam H2SO3), demikian juga jumlah oksigennya berbeda.

Dalam pemberian nama asam ini, asam dengan unsur dalam keadaan bentuk oksidasi yang tinggi diberi akhiran –ic dan asam dengan unsur dalam bentuk oksidasi yang rendah diberi akhiran –ous

    H2SO4         sulfuric acid (asam sulfat)

H2SO3        sulfurous acid (asam sulfit)

Perhatikan : awalan –hydro tidak digunakan dalam penamaan asam okso

Senyawa yang diperoleh dari hasil netralisasi asam okso mengadung ion yang mengandung atom banyak. Anion yang berasal dari "ic" acid debri nama dengan akhiran –ate dan anion yang berasal dari "ous" diberi nama akhiran –ite

    H2SO4     SO42-     sulfate (sulfat)

H2SO3    SO43-     sulfite    (sulfit)

Sebagian nonlogam (terutama halogen) membentuk lebih dari dua asam okso. Hal ini ditemui pada klor, brom, dan iod. Untuk asam-asam ini menggunakan awalan hipo untuk asam yang mengandung lebih sedikit oksigen dibandingkan asam "it" dan awalan "per" untuk asam yang mengandung lebih banyak oksigen dibandingkan bukan asam "at"

    HClO    asam hipoklorit        HClO3    asam klorat

    HClO2    asam klorit        HClO4    asam perklorat

Garam Asam

Netralisasi sebagian dari suatu asam dapat menghasilkan garam lebih dari satu H+ per satu molekul garam, yang disebut garam asam.

Jika hanya satu garam asam yang terbentuk, misalnya dengan H2SO4 atau H2CO3, garam dapat diberi nama dengan menambahkan awalan bi- pada nama anion dari asam

    NaHSO4    sodium bisulfate (natrium bisulfat)

    NaHCO3    sodium bicarbonate (natrium bikarbonat)

Garam juga dapat diberi nama untuk menunjukkan adanya H, dengan menulisnya menggunakan "hidrogen"

    NaHSO4    sodium hydrogen sulfate (natrium hidrogen sulfat)

    NaH2PO4    sodium dihydrogen phosphate (narium dihidrogen sulfat)

    Na2HPO4    sodium hydrogen phosphate (natrium hidrogen fosfat) (disodium hydrogen phosphate/dinatrium hidrogen fosfat)

Sumber : Kimia Untuk Universitas, J.E Brady

0 komentar:

Recent Comments