Hidrokarbon dengan hanya karbon sp3 (yakni, dengan hanya ikatan-ikatan tunggal) disebut alkana (atau sikloalkana jika atom karbon itu mebentuk cincin), dengan rumus umum CnH2n+2. Beberapa alkana yang lazim seperti metana, etana, propana, dan butana. Alkana-alkana ini berbentuk gas dan terdapat dalam minyak bumi. Gas-gas ini digunakan sebagai bahan bakar. Bensin pada hakekatnya adalah campuran alkana. Alkana dan sikloalkana disebut hidrokarbon jenuh (saturated hydrokarbon), artinya jenuh dengan hydrogen. Senyawa ini tak bereaksi dengan hidrogen. CH4 + H2 → tak bereaksi Metana + H2 → tak bereaksi Sikloalkana Karena hidrokarbon jenuh tak memilki gugus fungsional, sifat kimianya tidak khas dari sifat kebanyakan senyawa organik yang memiliki gugus fungsional Isomer Struktural Dua senyawa atau lebih yang memiliki rumus molekul yang sama disebut isomer satu terhadap yang lain. Jika senyawa-senyawa dengan rumus molekul yang sama itu memilki urutan atom yang berlainan, maka mereka mempunyai struktur (bangun) yang berlainan dan disebut isomer struktural satu terhadap yang lain. Dimetil eter dan etanol merupakan contoh sepasang isomer struktural. CH3O CH3 CH3 CH3OH dimetil eter etanol kedua senyawa ini memilki rumus molekul yang sama tapi mempunyai sifat yang berbeda. Dimetil eter (t.d -23,6o C) merupakan suatu gas yang pernah digunakan sebagai refrigeran (gas dalam lemari es) dan sebagai suatu gas dorong aerosol sedangkan etanol (t.d 78,5oC) merupakan suatu cairan yang digunakan sebagai pelarut (solvent) dan dalam minuman beralkohol. Alkana yang mengandung tiga karbon atau kurang tidak mempunyai isomer. Dalam tiap kasus hanya terdapat satu cara untuk menata atom-atom Tak berisomer : CH4 CH3 CH3 CH3CH2CH3 metana etana propana Alkana empat-karbon (C4H10) mempunyai dua kemungkinan untuk menata atom karbon. Makin banyak atom karbonnya, makin banyak isomernya. Rumus molekul C5H12 mempunyai tiga isomer struktural, C6H14 lima isomer, dan C10H22, 75 isomer. Isomer struktur untuk C4H10: CH3CH2CH2CH3 butana (t.d -0,5oC) (t.d -12o C) Tata Nama Banyaknya karbon Struktur Nama 1 CH4 metana 2 CH3 CH3 etana 3 CH3 CH2 CH3 propana 4 CH3 (CH2)2 CH3 butana 5 CH3(CH2)3 CH3 pentana 6 CH3(CH2)4 CH3 heksana 7 CH3(CH2)5 CH3 heptana 8 CH3(CH2)6 CH3 oktana 9 CH3(CH2)7 CH3 nonana 10 CH3(CH2)8 CH3 dekana Semua alkana diberi akhiran –ana, yakni akhiran IUPAC versi indonesia yang menyatakan suatu hidrokarbon jenuh Bagian pertama nama empat alkana pertama (metana sampai dengan butana) diturunkan dari nama trivial tradisional. Nama alkana yang lebih tinggi diturunkan dari angka Latin atau Yunani ; misalnya pentana dari "penta" (lima). Penurunan nama empat alkana pertama : Sikloalkana diberi nama menurut banyaknya atom karbon dalam cincin, dengan penambahan awalan –siklo. siklopentana sikloheksana Bila gugus alkil atau gugus fungsional dilekatkan pada suatu rantai alkana, rantai lurus itu disebut akar atau induk. Gugus itu dtandai dalam senyawa oleh awalan dan akhiran pada nama induknya. Suatu rantai samping (side chains) atau cabang ialah suatu gugus alkil sebagai cabang dari suatu rantai induk. Suatu gugus alkil rantai-lurus dinamai menurut induk alkananya sendiri, dengan mengubah akhiran –ana menjadi –il (CH4 ialah metana, maka gugus CH3- ialah metil. CH3CH3 adalah etana, maka gugus CH3CH2- ialah gugus etil). Struktur Nama CH3 - metil CH3 CH2- etil CH3 CH2CH2- propil CH3 (CH2)2CH2- butil CH3 (CH2)3CH2- pentil Contoh: Suatu gugus alkil mungkin bercabang dan bukan rantai lurus. Gugus bercabang biasanya mempunyai nama spesifik (khusus). Misalnya gugus propil dan gugus isopropil. CH3CH2CH2- Propil (atau n-propil) Isopropil Untuk menekankan bahwa suatu rantai samping tidak bercabang, sering digunakan awalan n- (kepanjangan normal). Awalan n- sebenarnya berlebihan karena tak adanya suatu awalan juga menandakan suatu rantai lurus. Awalan iso- (dari kata isomerik) untuk menyatakan suatu cabang metil pada ujung rantai samping alkil. Suatu rantai samping empat karbon mempunyai kemungkinan empat struktural. Gugus butil atau n-butil, suatu gugus rantai lurus. Gugus isobutil mempunyai suatu cabang metil pada ujung rantai. Kedua gugus ini diberi nama mirip gugus propil. CH3CH2CH2CH2- Butil (atau n-butil) isobutil Gugus butil sekunder (disingkat: sec-butil) memiliki dua karbon yang terikat pada karbon kepala. Gugus butil tersier (disingkat tert-butil atau t-butil) memiliki tiga karbon yang terikat pada karbon kepala.
ALKANA
Sikloalkana (Cycloalkane)
Rantai Samping
Rantai Samping Bercabang
Diposting oleh cmis3's blog di 10.34
Label: Kimia Organik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)






0 komentar:
Posting Komentar