Masukkan Code ini K1-F8443A-B
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com

ALKANA

Hidrokarbon dengan hanya karbon sp3 (yakni, dengan hanya ikatan-ikatan tunggal) disebut alkana (atau sikloalkana jika atom karbon itu mebentuk cincin), dengan rumus umum CnH2n+2.

Beberapa alkana yang lazim seperti metana, etana, propana, dan butana. Alkana-alkana ini berbentuk gas dan terdapat dalam minyak bumi. Gas-gas ini digunakan sebagai bahan bakar. Bensin pada hakekatnya adalah campuran alkana.

Alkana dan sikloalkana disebut hidrokarbon jenuh (saturated hydrokarbon), artinya jenuh dengan hydrogen. Senyawa ini tak bereaksi dengan hidrogen.

    CH4         + H2     → tak bereaksi

    Metana

    

    + H2    → tak bereaksi

Sikloalkana

Karena hidrokarbon jenuh tak memilki gugus fungsional, sifat kimianya tidak khas dari sifat kebanyakan senyawa organik yang memiliki gugus fungsional

Isomer Struktural

Dua senyawa atau lebih yang memiliki rumus molekul yang sama disebut isomer satu terhadap yang lain. Jika senyawa-senyawa dengan rumus molekul yang sama itu memilki urutan atom yang berlainan, maka mereka mempunyai struktur (bangun) yang berlainan dan disebut isomer struktural satu terhadap yang lain. Dimetil eter dan etanol merupakan contoh sepasang isomer struktural.

CH3O CH3        CH3 CH3OH

dimetil eter        etanol

kedua senyawa ini memilki rumus molekul yang sama tapi mempunyai sifat yang berbeda. Dimetil eter (t.d -23,6o C) merupakan suatu gas yang pernah digunakan sebagai refrigeran (gas dalam lemari es) dan sebagai suatu gas dorong aerosol sedangkan etanol (t.d 78,5oC) merupakan suatu cairan yang digunakan sebagai pelarut (solvent) dan dalam minuman beralkohol.

Alkana yang mengandung tiga karbon atau kurang tidak mempunyai isomer. Dalam tiap kasus hanya terdapat satu cara untuk menata atom-atom

Tak berisomer :      CH4        CH3 CH3    CH3CH2CH3

         metana     etana        propana

Alkana empat-karbon (C4H10) mempunyai dua kemungkinan untuk menata atom karbon. Makin banyak atom karbonnya, makin banyak isomernya. Rumus molekul C5H12 mempunyai tiga isomer struktural, C6H14 lima isomer, dan C10H22, 75 isomer.

Isomer struktur untuk C4H10:

        CH3CH2CH2CH3        

        butana (t.d -0,5oC)    

                 (t.d -12o C)

Tata Nama

  1. Alkana Rantai-Lurus

Banyaknya karbon

Struktur

Nama

1

CH4

metana

2

CH3 CH3

etana

3

CH3 CH2 CH3

propana

4

CH3 (CH2)2 CH3

butana

5

CH3(CH2)3 CH3

pentana

6

CH3(CH2)4 CH3

heksana

7

CH3(CH2)5 CH3

heptana

8

CH3(CH2)6 CH3

oktana

9

CH3(CH2)7 CH3

nonana

10

CH3(CH2)8 CH3

dekana


 

Semua alkana diberi akhiran –ana, yakni akhiran IUPAC versi indonesia yang menyatakan suatu hidrokarbon jenuh

Bagian pertama nama empat alkana pertama (metana sampai dengan butana) diturunkan dari nama trivial tradisional. Nama alkana yang lebih tinggi diturunkan dari angka Latin atau Yunani ; misalnya pentana dari "penta" (lima).

Penurunan nama empat alkana pertama :

  • Metana mengikuti nama metil alkohol (CH3OH). Metil berasal dari gabungan kata Yunani methy (anggur) dan hyle (kayu). Metil alkohol dapat dibuat dengan memanaskan kayu dalam vakum atau atmosfer inert bahkan sampai sekarang alkohol ini kadang-kadang dirujuk sebagai alkohol kayu.
  • Etana diturunkan dari kata Yunani aithein, yang berarti "menyala atau berkobar". Etana sangat mudah terbakar.
  • Propana diambil dari nama trivial asam karboksilat tiga-karbon, asam propionat (CH3CH2CO2H). Propion merupakan gabungan kata Yunani proto (pertama) dan pion (lemak). Asam propionat ialah asam karboksilat pertama (atau berbobot molekul terendah) yang menunjukkan sifat-sifat asam lemak, yakni asam yang dapat diperoleh dari lemak.
  • Butana diberi nama menurut nama asam butirat=penyusun berbau (dari) mentega tengik (butyrum, kata Latin untuk mentega)
  1. Sikloalkana (Cycloalkane)

    Sikloalkana diberi nama menurut banyaknya atom karbon dalam cincin, dengan penambahan awalan –siklo.


     

                    

        

        siklopentana        sikloheksana

  1. Rantai Samping

    Bila gugus alkil atau gugus fungsional dilekatkan pada suatu rantai alkana, rantai lurus itu disebut akar atau induk. Gugus itu dtandai dalam senyawa oleh awalan dan akhiran pada nama induknya.

    Suatu rantai samping (side chains) atau cabang ialah suatu gugus alkil sebagai cabang dari suatu rantai induk. Suatu gugus alkil rantai-lurus dinamai menurut induk alkananya sendiri, dengan mengubah akhiran –ana menjadi –il (CH4 ialah metana, maka gugus CH3- ialah metil. CH3CH3 adalah etana, maka gugus CH3CH2- ialah gugus etil).

Struktur

Nama

CH3 -

metil

CH3 CH2-

etil

CH3 CH2CH2-

propil

CH3 (CH2)2CH2-

butil

CH3 (CH2)3CH2-

pentil

Contoh:



 

  1. Rantai Samping Bercabang

    Suatu gugus alkil mungkin bercabang dan bukan rantai lurus.



     


     


     


     

    Gugus bercabang biasanya mempunyai nama spesifik (khusus). Misalnya gugus propil dan gugus isopropil.


     

    CH3CH2CH2-    

            Propil (atau n-propil)

                         Isopropil

    Untuk menekankan bahwa suatu rantai samping tidak bercabang, sering digunakan awalan n- (kepanjangan normal). Awalan n- sebenarnya berlebihan karena tak adanya suatu awalan juga menandakan suatu rantai lurus. Awalan iso- (dari kata isomerik) untuk menyatakan suatu cabang metil pada ujung rantai samping alkil.

    Suatu rantai samping empat karbon mempunyai kemungkinan empat struktural. Gugus butil atau n-butil, suatu gugus rantai lurus. Gugus isobutil mempunyai suatu cabang metil pada ujung rantai. Kedua gugus ini diberi nama mirip gugus propil.


         CH3CH2CH2CH2-

        Butil (atau n-butil)

                 isobutil    

    Gugus butil sekunder (disingkat: sec-butil) memiliki dua karbon yang terikat pada karbon kepala. Gugus butil tersier (disingkat tert-butil atau t-butil) memiliki tiga karbon yang terikat pada karbon kepala.


     

0 komentar:

Recent Comments