1. Amadeo Avogadro
Pada tahun 1811, Avogadro seorang pengacara Italia yang berubah menjadi ilmuwan sedang meneliti sifat-sifat gas ketika dia memperoleh hukumnya yang sekarang terkenal : Setiap gas yang mempunyai volume yang sama pada suhu dan tekanan yang sama mengandung jumlah partikel yang sama. Dari hukum ini, jumlah partikel dalam satu mol dari setiap zat dapat ditentukan. Jumlah partikel tersebit disebut bilangan Avogadro. Setiap orang yang mempelajari kimia dan kimiawan mengenal bilangan Avogadro.
2. Niels Bohr
Nielsa Bohr, seorang ilmuwan Denmark, menggunakan pengamatan bahwa unsur, jika dipanaskan, memancarkan energi dalam serangkaian garis-garis tegas yang disebut spektrum garis untuk mengembangkan gagasan bahwa elektron dapat ada hanya dalam tingkatan-tingkatan energi tertentu dalam atom yang terpisah dengan jelas. Bohr memberikan alasan bahwa garis-garis spektrum tersebut adalah hasil dari transisi antara tingkatan-tingkatan energi tersebut.
Model atom Bohr adalah yang pertama memasukkan gagasan tingkatan-tingkatan energi, suatu konsep yang sekarang telah diterima luas. Untuk penelitiannya ini, Bohr menerima hadiah Nobel pada tahun 1922.
3. Marie Curie
Madam Curie lahir di Polandia, tetapi dia menghabiskan sebagian besar kerjanya di Prancis. Suaminya, Pierre, adalah fisikawan, dan keduanya terlibat dalam penelitian awal radioaktivitas. Marie menemukan bahwa bijih Uranium mineral mengandung dua unsur yang lebih radioaktif daripada uranium. Unsur-unsur ini ternyata adalah polonium dan radium. Madam Curie adalah orang yang memberi nama istilah radioaktivitas. Dia dan suaminya berbagi hadiah Nobel dengan Henri Becquerel di tahun 1903.
4. John Dalton
Pada tahun 1803, John Dalton memperkenalkan teori atom modern pertama. Dia mengembangkan hubungan antara unsur dan atom dan menyatakan bahwa senyawa adalah gabungan unsur-unsur. Dia juga mengenalkan konsep massa atom.
Tidak seperti banyak ilmuwan lainnya yang harus menungggu bertahun-tahun untuk menyaksikan gagasannya diterima. Dalton menyaksikan masyarakat ilmiah siap menerima teorinya. Gagasannya menerangkan beberapa hukum yang telah diamati dan mendasari aspek-aspek kimia kuantitatif. Tidak terlalu buruk untuk seorang individu yang mulai mengajar pada umur 12 tahun.
5. Michael Faraday
Michael Faraday memberikan sumbangan yang besar pada bidang elektrokimia. Dia adalah orang yang memberi nama elektrolit, anion, kation, dan elektroda Dia membuat hukum yang mengatur elektrolisis, menemukan bahwa materi mempunyai sifat magnetis, dan menemukan beberapa senyawa organik, termasuk benzena. Dia juga menemukan pengaruh induksi magnetis, yang memberikan dsar bagi motor dan transformator listrik.
6. Antoine Lavoisier
Antoine Lavoisier adalah seorang ilmuwan cermat yang melakukan pengamatan dan merencanakan penelitiannya secara rinci. Sifat ini membuatnya dapat menghubungkan proses respirasi dengan proses pembakaran. Dia menemukan istilah oksigen untuk gas yang telah diisolasi oleh Priestly. Penelitiannya membawanya ke Hukum kekekalan Materi, yang menyatakan bahwa materi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Hukum ini sangat penting dalam membantu Dalton mengembangkan teori atomnya. Lavoisier kadang-kadang disebut sebagai bapak kimia.
7. Dmitri Mendelev
Mendelev dipertimbangkan sebagai pencetus tabel periodik, suatu alat yang sangat penting dalam kimia. Dia menemukan kesamaan dalam unsur-unsur ketika membuat sebuah buku pelajaran pada tahun 1869. Dia menmukan bahwa bila menyusun unsur-unsur berdasarkan berat atomnya, suatu pola sifat pengulangan kan muncul. Dia menggunakan konsep periodik atau pengulangan sifat akan muncul. Dia menggunakan konsep periodik atau pengulangan sifat ini untuk mengembangkan tabel periodik pertama.
Mendelev bahkan mengenali adanya lubang-lubang di dalam tabel periodiknya yang merupakan tempat unsur-unsur yang belum ditemukan. Mendelev memperkirakan sifat unsur-unsur tersebut. Kelak, ketika galium dan germanium ditemukan, para ilmuwanmenemukan bahwa unsur-unsur itu mempunyai sifat yang sangat dekat dengan yang telah diramalkan oleh Mendelev.
8. Linus Pauling
Jika Lavoisier adalah bapak kimia, maka Linus Pauling adalah bapak ikatan kimia.Penemuannya tentang sifat sesungguhnya dari bagaimana ikatan terjadi antara unsur-unsur merupakan hal yang penting dalam pengembangan pemahaman modern kita tentang ikatan. Bukunya, The Nature of the Chemical Bond (Sifat Ikatan Kimia), adalah buku klasik di dalam bidang kimia.
Pauling mnerima hadiah Nobel pada tahun 1954 untuk penelitiannya di bidang kimia. Dia menerima hadiah Nobel lainnya, untuk perdamaian, pada tahun 1963 untuk pekerjaanya dalam membatasi pengujian senjata nuklir. Dia adalah satu-satunya orang yang menerima dua hadiah Nobel tanpa berbagi dengan siapapun. (Dia juga terkenal dengan anjurannya menggunakan vitamin C dalam megadosis untuk menyembuhkan penyakit flu).
9. Ernest Rutherford
Meskipun Rutherford mungkin lebih baik digolongkan sebagai fisikawan, pekerjaannya dalam mengembangkan model atom modern membuatnya dapat digolongkan sebagai kimiwan.
Dia menjadi pelopor di beberapa penelitian di bidang radioaktivitas, menemukan dan mencirikan partikel-partikel alfa dan beta dan menerimahadiah Nobel di bidang kimia untuk pekerjaan ini. Tetapi dia mungkin lenih dikenal atas penelitian-penelitiannya yang menyebar yang membuatnya sadar bahwa atom sebagian besar terdiri atas ruang kosong dan bahwa harus ada pusat positif yang rapat di bagian tengah atom, yang sekarang dikenal sebagai inti. Terinspirasi oleh Rutherford, banyak mantan siswanya menerima hadiah Nobel.
10. Glenn Seaborg
Glenn Seaborg, saat bekerja pada Proyek Manhattan (yaitu proyek bom atom), menjadi terlibat dalam penemuan beberapa unsur transuranium, unsur-unsur dengan bilangan atom yang lebih besar daripada 92. Seaborg muncul dengan gagasan bahwa unsur Th, Pa, dan U ditempatkan dengan salah di tabel periodik dan harusnya menjadi tiga anggota pertama dari serangkaian tanah langka yang baru di bawah lantanida.
Setelah Perang Dunia II, dia mempublikasikan gagasannya, yang mendapatkan tantangan hebat. Dia dikatakan akan menghancurkan reputasi ilmiahnya jika dia terus melanjutkan teorinya. Tetapi seperti yang dikataknnya, dia tidak mempunyai reputasi ilmiah pada saat itu. Dia gigih melanjutkan dan terbukti benar. Dan dia menerima hadiah nobel pada tahun 1951.
Sumber : Kimia for Dummies, John T. Moore Ed.D
Sepuluh Kimiawan Besar
Diposting oleh cmis3's blog di 12.17
Label: Sejarah Kimia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)






0 komentar:
Posting Komentar